Sekitar seminggu yang lalu, kerukunan keluarga pelajar
mahasiswa Batetangnga (KKPMB) telah mengalami loncatan kualitatif yang cukup
signifikan sebagai dinamika tahunan organisasi dalam ruang lingkup pergantian
pimpinan dan pengurus lama oleh pimpinan dan pengurus baru yang dipilih secara
musyawarah mufakat dalam musyawarah besar.
Suasana forum kekuasaan tertinggi tahun ini sangat berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya yang hanya biasa-biasa saja, apatis dan terkesan pasif. Namun kali ini, banyak warna dan varian baru, diantaranya adalah; Lokasi mubes yang tidak biasanya keluar kota dalam beberapa tahun ini, kini terlaksana di takalar dalam suasana yang lebih fress; alokasi waktu yang digunakan dalam mubes juga cukup lapang, dimana berlangsung selama 3 hari. Ini sangat berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya yang hanya berlangsung 1 hari; dan di sesi akhir acara mubes, nampak wujud kualitas kader dan organisasi dalam perebutan nomor satu KKPMB untuk periode selanjutnya. Proses pemilihan ketua umum KKPMB kali ini sangat bergensi karena diikuti oleh tiga calon yang punya bobot dinilai dari pemaparan visi misi. Pada akhirnya, M. Irfan terpilih sebagai ketua umum dan pelaksana tugas untuk periode 2018-2019.
kepengurusan yang baru tentu akan berhadapan dengan tantangan
yang berat kedepannya. Resolusi-resolusi yang lahir dalam mubes mengindikasikan
perlunya kepengurusan yang solid, bersinergi, dan tentunya mampu menyesuaikan
dengan inovasi-inovasi baru diluarsana untuk di eksekusi.
Lalu apa poin tantangan nyata yang harus siap dihadapi KKPMB
kedepannya?
Belajar dari
Pengalaman Sejarah
Untuk lebih meluaskan pandangan kedepan, konsekuensinya adalah
belajar dari pengalaman masa lalu. Kata itu bukan sekedar semboyan atau azimat
belaka, tapi sebuah cerminan yang obyektif untuk menentukan arah gerak yang
obyektif pula dengan mempertimbangkan kegagalan-kegagalan dan capain-capain
selama proses sejarah berlangsung. Maka perlu kiranya kita belajar mulai dari
terbentuknya KKPMB.
Catata history menunjukkan bahwa KKPMB di deklarasikan pada
tanggal 28 maret 1982. Sebuah organisasi yang terbilang tua dan cukup matang
dengan melalui beberapa fase generasi yang tentunya memberika pengalaman yang
cukup berharga sehingga KKPMB sampai sekarang masih bertahan di usianya yang
mencapai 36 tahun.
KKPMB lahir dari rahim bumi Pattae, tepatnya Batetangnga. Ia
dibangun atas semangat persatuan berdasarkan nilai-nilai kekeluargaan dan
kebudayaan masyarakat yang berlaku. karena kekeluargaan dan kebudayaan
merupakan unsur pembentuk karakter bangsa sekaligus sebagai indentitas dalam
masyarakat khusunya berbangsa dan bernegara.
Pelajar dan mahasiswa dalam posisinya adalah sebagai bagian
dari masyarakat, khususnya Batetangnga. menjadi sangat penting dalam ketertiban
mengisi dan melanjutkan tujuan yang ingin dicapai melalui pengembangan mental
intelektual yang kritis, inovatif, mandiri, dan menimbulkan profesionalisme
dalam kerangka yang konstruktif didalam tatanan nilai etis normatif.
Mencermati kondisi tersebut, pelajar dan mahasiswa
Batetangnga yang merasa memiliki serta pengemban amanah dan tanggungjawab
terhadap kelangsungan pembangunan masyarakat Batetangnga dan semakin baik
menuju masyarakat sejahtera lahir dan batim.
Dalam usaha kesadaran itu, maka pelajar dan mahasiswa
Batetangnga berhimpun menyusun gerak langka, menyatukan visi dan persepsi
terhadap pembangunan masyarakat Batetangnga. ini adalah fakta yang menjadi
dasar dan symbol identitas bersama.
Rekam jejak yang telah diperankan oleh para pendahulu
haruslah dimaknai sebagai kebangkitan, progresifitas, dan babak baru perjalanan
KKPMB kedepannya. Harus mengisinya dengan sejarah baru, berbakti dan mengabdi.
meraih prestasi dengan sejuta idealism dan gagasan actual melalui KKPMB.
KKPMB Tanggung Jawab
Bersama
Salah satu tolak ukur kemajuan organisasi ketika anggotanya
sadar akan tanggung jawab Bersama demi kelanjutan eksistensi organisasi. Menanamkan
doktrin bahwa KKPMB adalah milik Bersama; maju mundurnya, besar kecilnya,
tinggi rendahnya, gagal dan berhasilnya. Maka dari itu dibutuh komitmen, rasa
saling memiliki dan paling penting kedepannya harus berani berpihak selama
tidak menyalahi prinsip independensi organisasi.
Sebagai manusia yang satu rumpun, tentu memiliki jiwa,
tekad, spirit dan semangat yang sama. berbicara dalam bahasa yang sama, memiliki
satu tujuan, sama-sama ingin memperbaiki KKPMB. Tentu dalam memperbaiki
organisasi. tidaklah mudah seperti yang bayangkan. Diperlukan kerja keras,
kerja cerdas dan kerja tuntas dalam mengawali niat baik.
Menjawab kebutuhan
Masyarakat
Organisasi yang lahir tentu bertujuan untuk menjawab persoalan-persoalan
masyarakat yang melingkupinya “Namun dari sudut pandang penulis melihat dari
dua segi, antara menjawab persoalan praktis kepentingan segelintir dan
kepentingan mayoritas/masyarakat”. KKPMB harus mampu menjawab kebutuhan
masyarakat kontenporer khususnya masyarakat Batetangnga. Intelektual yang
melekat pada anggotanya harus mampu mengaplikasi ilmu pengetahuaanya untuk
masyarakat.
Menjawab kebutuhan masyarakat batetangnga bukan perkara muda.
Tidak Memberikan solusi dengan keputusan
dadakan. Harus disiapkan dengan matang melalui kajian yang mendalam. Maka dari
itu mulai dari sekarang difikirkan dan duduk bersamakan menjawab tantangan-tantangan
itu.
Semoga ketua yang baru
M. Irfan mampu mengembannya. Amin…
Penulis: Syaharuddin Zaruk
(Mahasiswa Teknik Informatika di Universitas
Negeri Makassar)
0 komentar:
Post a Comment