KKPMB.OR.ID | Sejak terbentuk beberapa bulan yang lalu, diinisiasi oleh
bebeberapa anggota KKPMB. Komunitas Seni KKPMB akhirnya tampil perdana di acara
kegiatan Seminar dan Lokakarya Kebudayaan Batetangnga yang bertempat di
lapangan sepak bola Batetangnga, Senin (18/6/2018).
Mereka menampilkan tiga tarian sebagai bagian dari sesi
hiburan. Diantaranya, tari Paddupa asal
bugis diawal acara dan tarian kreasi antara tari asal Toraja dengan tari To Eran Batu dipenghujung acara.
Muammar Amar, salah satu anggota Komunitas Seni KKPMB
mengatakan bahwa alasan mengkreasi antara kedua tari tersebut, karena ada kemiripan
dari segi kebudayaan, bahasa, adat dan turunan dari keadaan demokrafi antara
kedua daerah tersebut, Toraja dan etnis Pattae.
“alasan kami mengkreasi antara tari Toraja dan Tari To Eran Batu, karena kedua daerah
tersebut punya kesamaan budaya, bahasa, adat dan turunan dari keadaan
demokrafi, terlepas sebenarnya sudah lumrah mengkreasikan beberapan tarian
dalam satu penampilan sekarang ini”, paparnya (18/6).
Ia melanjutkan. Latar belakang dan makna tarian To Eran Batu adalah sebuah ritual upacara
yang memantik dinamit semanga sebelum para pemberani berangkat ke medan perang.
“sebenarnya tarian To
Eran Batu itu sebuah ritual upacara perang, dimana melalui ritual itu dapat
membangkitkan semangat para pejuang sebelum turun ke gelanggang peperangan. Pejuang
tersebut membawa tombak, pedang, keris dan beberapa perlengkapan perang lainnya”.
0 komentar:
Post a Comment